Pencegahan Penyalahgunaan Obat Terlarang Sejak Dini
Pendidikan tentang anti narkoba dan alkohol, merupakan pelajaran
yang harus diberikan sejak dini kepada anak-anak. Sayangnya topik yang
terdengar dewasa tersebut membuat orang tua bingung untuk memulainya
darimana.
Baikkah anak sekolah dasar mengenal alkohol dan obat-obatan? Peneliti setuju untuk mengajarkanya sedari dini agar anak dapat memberikan keputusan tentang keselamatan dirinya sebelum masa awal remajanya.
Di Indonesia, kurikulum yang berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba dan alkohol masih sangat minim diajarkan di bangku sekolah. Meski demikian beberapa psikolog di Australia memberikan beberapa anjuran bagi orang tua agar dapat memberi pengetahuan lebih tentang obat-obatan dan alkohol terhadap anak sejak dini, supaya mereka memiliki pemahaman lebih tentang dampak negatif penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
Beberapa anjuran ini dapat diterapkan bagi anak-anak dalam masa sekolah dasarnya yang dibagi menjadi empat tahap.
Hal ini penting sebelum mereka menginjak bangku SMP, karena pada masa itu mereka masuk dalam praremaja yang mulai muncul banyak pertanyaan dalam benaknya. Bila sudah dapat pengetahuan lebih sedari SD, mereka dapat menentukan sikap untuk menjauhi apa yang baik dan tidak baik bagi tubuhnya.
Tahap awal 1:
Di tahap ini, anak anak dapat diajarkan untuk mengenal jenis obat-obatan, melalui bentuknya, warnanya dan kegunaannya. Orang tua dapat mengajak mereka berdiskusi tentang fungsi-funsi obat-obatan yang dapat digunakan sehari-hari. Sebagai bahan ajar pada fase ini dapat menggunakan vitamin sebagai bahan percobaannya. Ajarkan cara penggunaannya dan penyimpanannya serta mengidentifikasi obat yang sudah tidak layak konsumsi.
Tahap kelas 1-2 SD:
Masih mengulas tentang materi di tahap pertama, namun kali ini anak akan diajarkan mengenali obat-obatan yang mengandung komposisi yang tidak dibutuhkan tubuh. Tahap ini menganjurkan anak untuk mengidentifikasi obat yang berlabel racun, sehingga harus selalu meminta anjuran orang tua atau dokter sebelum menggunakan obat-obatan. Selain berbentuk obat, racun yang membahayakan tersebut juga terkandung dalam beberapa benda seperti bensin, cairan pembersih dan lem. Beri tahu ia agar menjauhi benda-benda beracun tersebut dan risikonya.
Tahap kelas 3-4 SD:
Anak harus tahu dalam kondisi apa obat dibutuhkan dan dosis yang dianjurkan dokter. Bagaimana obat dapat berfungsi dalam tubuh dan mempengaruhi kesehatan. Anak harus bisa membaca label obat dan komposisinya. Efek negatif penggunaan dosis yang tidak sesuai dan zat-zat yang dapat menyebabkan kecanduan seperti alkohol dan nikotin pada rokok.
Tahap kelas 5-6 SD:
Setelah mengenal jenis obat-obatan dan fungsinya, anak harus ditekankan untuk berani menolak pemberian atau anjuran penggunaan bahan-bahan adiktif yang telah dikenalkan. Beritahu bahwa di antara obat-obatan beracun tersebut merupakan benda illegal yang diharamkan oleh negara, dan butuh pemulihan yang lama bagi penggunanya untuk sembuh. (ded/ded)
Sumber:www.google.com/search?client=firefox-b&ei=fTaNWtC_KsX88QWD6p6IAw&q=Tips+tips+mencegah+penyalahgunaan+obat+terlarang+sejak+dini&oq=Tips+tips+mencegah+penyalahgunaan+obat+terlarang+sejak+dini
Baikkah anak sekolah dasar mengenal alkohol dan obat-obatan? Peneliti setuju untuk mengajarkanya sedari dini agar anak dapat memberikan keputusan tentang keselamatan dirinya sebelum masa awal remajanya.
Di Indonesia, kurikulum yang berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba dan alkohol masih sangat minim diajarkan di bangku sekolah. Meski demikian beberapa psikolog di Australia memberikan beberapa anjuran bagi orang tua agar dapat memberi pengetahuan lebih tentang obat-obatan dan alkohol terhadap anak sejak dini, supaya mereka memiliki pemahaman lebih tentang dampak negatif penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
Beberapa anjuran ini dapat diterapkan bagi anak-anak dalam masa sekolah dasarnya yang dibagi menjadi empat tahap.
Hal ini penting sebelum mereka menginjak bangku SMP, karena pada masa itu mereka masuk dalam praremaja yang mulai muncul banyak pertanyaan dalam benaknya. Bila sudah dapat pengetahuan lebih sedari SD, mereka dapat menentukan sikap untuk menjauhi apa yang baik dan tidak baik bagi tubuhnya.
Tahap awal 1:
Di tahap ini, anak anak dapat diajarkan untuk mengenal jenis obat-obatan, melalui bentuknya, warnanya dan kegunaannya. Orang tua dapat mengajak mereka berdiskusi tentang fungsi-funsi obat-obatan yang dapat digunakan sehari-hari. Sebagai bahan ajar pada fase ini dapat menggunakan vitamin sebagai bahan percobaannya. Ajarkan cara penggunaannya dan penyimpanannya serta mengidentifikasi obat yang sudah tidak layak konsumsi.
Tahap kelas 1-2 SD:
Masih mengulas tentang materi di tahap pertama, namun kali ini anak akan diajarkan mengenali obat-obatan yang mengandung komposisi yang tidak dibutuhkan tubuh. Tahap ini menganjurkan anak untuk mengidentifikasi obat yang berlabel racun, sehingga harus selalu meminta anjuran orang tua atau dokter sebelum menggunakan obat-obatan. Selain berbentuk obat, racun yang membahayakan tersebut juga terkandung dalam beberapa benda seperti bensin, cairan pembersih dan lem. Beri tahu ia agar menjauhi benda-benda beracun tersebut dan risikonya.
Tahap kelas 3-4 SD:
Anak harus tahu dalam kondisi apa obat dibutuhkan dan dosis yang dianjurkan dokter. Bagaimana obat dapat berfungsi dalam tubuh dan mempengaruhi kesehatan. Anak harus bisa membaca label obat dan komposisinya. Efek negatif penggunaan dosis yang tidak sesuai dan zat-zat yang dapat menyebabkan kecanduan seperti alkohol dan nikotin pada rokok.
Tahap kelas 5-6 SD:
Setelah mengenal jenis obat-obatan dan fungsinya, anak harus ditekankan untuk berani menolak pemberian atau anjuran penggunaan bahan-bahan adiktif yang telah dikenalkan. Beritahu bahwa di antara obat-obatan beracun tersebut merupakan benda illegal yang diharamkan oleh negara, dan butuh pemulihan yang lama bagi penggunanya untuk sembuh. (ded/ded)
Sumber:www.google.com/search?client=firefox-b&ei=fTaNWtC_KsX88QWD6p6IAw&q=Tips+tips+mencegah+penyalahgunaan+obat+terlarang+sejak+dini&oq=Tips+tips+mencegah+penyalahgunaan+obat+terlarang+sejak+dini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar